Selasa, 25 Desember 2012

Mikroskop sederhana dari botol minuman

Mikroskop sederhana dari botol minuman
Kategori: Science 

   alam proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pelajaran IPA di laboratorium, dibutuhkan alat-alat pendukung seperti mikroskop. Namun, mikroskop merupakan alat pembelajaran yang relatif mahal. Pengadaan di sekolah tidak sebanding dengan banyaknya jumlah siswa.
Untuk menyiasati kondisi itu, Elli Arianti (43), guru biologi Madrasah Aliyah Negeri Model Banda Aceh,  membuat mikroskop sendiri dari botol plastik.
“Prinsip kerja mikroskop ini adalah pembesaran obyek yang dilakukan dua lensa cembung, yaitu lensa obyektif di dekat preparat (obyek renik yang diamati) dan lensa okuler untuk pengamatan di dekat mata,” kata Elli.
Lewat kreasi inovatifnya, Elli menerima penghargaan sebagai pemenang pertama Lomba Karya Ilmiah Guru (LKIG) bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta.
”Siswa membutuhkan mikroskop untuk belajar biologi mengenai sel dan susunan jaringannya,” katanya. Di sisi lain, ketersediaan mikroskop di sekolah tempatnya mengajar sangat terbatas.
Menurutnya, mikroskop optik yang mahal. Selain jumlahnya sangat terbatas, juga rentan rusak. Sesuai ketentuan, siswa yang merusakkan alat harus mengganti.
”Itu hambatan yang sering dirasakan siswa ketika harus mengamati benda kecil dengan mikroskop optik. Mereka menjadi tidak bisa leluasa,” kata dia.
Elli menemukan inspirasi mikroskop dari botol plastik sudah lama. Namun, ia baru merancang teknik pembuatannya pada Juli 2011. Inspirasi ini ia peroleh saat mengamati botol kemasan plastik berisi air yang ternyata menyebabkan benda di belakangnya terlihat lebih besar.
Elli memanfaatkan tetesan air bersih di permukaan lapisan botol plastik untuk membentuk lensa cembung yang digunakan sebagai lensa obyektif untuk mengamati preparat.
Sebelumnya, Elli juga mempelajari fungsi air yang dapat digunakan sebagai lensa. Secara fisika, air memang dapat digunakan sebagai lensa cembung untuk memperbesar obyek. Mikroskop ini kemudian disertakan dalam LKIG yang diadakan LIPI.
Potongan plastik
Untuk membuat mikroskop rekaan Elli, digunakan botol plastik kemasan minuman yang memiliki sedikitnya tiga alur horizontal melingkar. Bagian alur cembung pertama dan ketiga dipotong secara horizontal.
”Dari potongan yang semula berbentuk tabung, dipotong lagi pada satu bagian melintang secara vertikal sehingga menjadi lembaran,” kata Elli.
Lembaran itu disisihkan sebagian. Caranya, dengan memotong lekukan pertama dan ketiga hingga dua pertiga bagian. Pemotongan ini menyisakan satu alur di tengah yang tetap menyatu dengan sepertiga bagian yang semula.
”Alur yang ada di tengah dari hasil pemotongan itu nantinya ditekuk dan dimanfaatkan untuk membentuk lensa okuler,” lanjutnya.
Pembuatan lensa okuler dilakukan dengan cara membentuk lubang transparan di antara warna hitam. Warna hitam diperoleh dengan mewarnai plastik dengan menggunakan spidol permanen.
Pada mikroskop, lensa obyektif ataupun lensa okuler sama-sama merupakan lensa cembung. Lensa obyektif menghasilkan bayangan semu, terbalik, dan diperbesar. Bayangan akhir yang makin diperbesar, posisinya sama dengan obyek yang diamati, dapat diperoleh melalui lensa okuler.
Sel bawang merah
Elli mempraktikkan penggunaan mikroskop dari botol plastik untuk mengamati sel bawang merah. Sebanyak 36 siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Banda Aceh menguji coba mikroskop ini.
”Siswa terampil membuat dan menggunakan untuk mendapatkan hasil pengamatan sel dengan jelas,” kata Elli.
Lapisan kulit ari bawang merah dibuat setipis mungkin, kemudian ditempatkan sebagai preparat pada bagian luar lensa obyektif dari lapisan plastik botol tersebut.
Pada lapisan dalam ditetesi air bersih sehingga membentuk lensa cembung. ”Pengamatan sel bawang merah dengan cara diarahkan ke sumber cahaya,” jelas Elli.
Cahaya yang cukup pada preparat berguna untuk memperoleh hasil pengamatan sel yang terpisah satu sama lain. Lazimnya mikroskop, fungsi pencahayaan diatur oleh lensa kondensor.
”Mikroskop ini juga digunakan untuk pengamatan spora sebagai alat reproduksi tumbuhan perintis lumut,” kata Elli.
Meskipun belum diukur kemampuan pembesarannya, mikroskop sederhana dari botol plastik kemasan minuman ini bisa menjadi alternatif pengganti mikroskop secara murah dan mudah. Selain bisa mendalami pelajaran biologi, kepercayaan diri siswa pun makin meningkat.

Baterai Generasi Baru Bertenaga Udara

Baterai Generasi Baru Bertenaga Udara 
Kategori: Science 

Baterai bertenaga udara, 10 kali kapasitas model konvensional berhasil ditemukan. Baterai STAIR (Saint Andrews Air) menandai generasi baru mobil elektrik, laptop dan HP.
Sel baterai mendapat tenaga dengan cara tradisional, tetapi ketika suplai kekuatan akan habis, maka sebuah bagian inti baterai terbuka dan mengambil oksigen dari udara di sekelilingnya.
Kemudian oksigen bereaksi dengan komponen karbon berpori di dalam baterai, yang menghasilkan energi lebih banyak, dan mengisi ulang sel baterai sehingga bertenaga kembali setelah habis.
Dengan menggantikan bagian kimia lithium kobalt oksida tradisional dengan karbon berpori dan oksigen yang diperoleh dari udara, maka baterai menjadi lebih ringan.
Sebagaimana dilansir telegraph.co.uk siklus udara membantu mengisi ulang baterai setelah digunakan. Akibatnya benda tersebut memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar daripada sel baterai serupa lainnya. Diperkirakan bisa mengeluarkan tenaga 10 kali lebih lama.
Profesor Peter Bruce dari departemen kimia Universitas Saint Andrews mengatakan, “Keuntungannya adalah lebih kecil dan ringan sehingga akan lebih baik untuk diaplikasikan dalam perangkat yang lebih kecil dan mobile.”
“Ukurannya juga krusial bagi siapapun yang mencoba mengembangkan mobil elektrik seiring keinginan menurunkan bobot mobil. Penyimpanan juga sangat penting dalam pengembangan tenaga ‘hijau’ karena angin dan panas matahari adalah barang gratis,” imbuhnya.

Narasumber : LeloSusilo'sBlog

Eceng Gondok Alternatif Elpiji di Rengas Dengklok

Eceng Gondok Alternatif Elpiji di Rengas Dengklok 
Kategori: Science 

Eceng gondok, tanaman yang selama ini dikenal sebagai tanaman yang merugikan dan merusak habitat air, ternyata memberi manfaat bagi warga di desa Kertasari, kecamatan Rengasdengklok, Karawang.
Bagi warga desa tersebut, eceng gondok yang mempunyai nama latin eichhornia crassipes sangat tepat menjadi alternatif potensi biogas. Gulma yang hidup mengapung di air dan tidak mempunyai batang, selain daun dan akar yang menempel pada dasar sungai, kolam dan perairan dangkal mampu tumbuh dengan sangat cepat, terutama pada perairan yang mengandung banyak nutrien seperti nitrogen, fosfat  dan potasium, sehingga sangat berpotensi menjadi bahan baku biogas.

Pengolahan eceng gondok menjadi biogas pun relatif tidak sulit. Warga hanya memotong-motong daunnya menjadi potongan kecil. Kemudian potongan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaktor yang terbuat dari dua drum yang disatukan.

Proses untuk menghasilkan gas membutuhkan waktu tujuh hari. Setelah gas dihasilkan maka, gas akan mengalir mengisi tabung reaktor kedua. Pengisian bahan baku harus tetap dilakukan untuk menjamin pasokan gas dari reaktor pertama tetap ada.

Menurut perhitungan warga desa tersebut, untuk pemakaian biogas yang digunakan secara terus menerus, dibutuhkan eceng gondok sebanyak 30 kilogram. Sedangkan besarnya biaya investasi yang dibutuhkan untuk memproduksi biogas alternatif tersebut relatif murah. ''Tidak sampai Rp 700 ribu,'' jelas Edeng Sumirat.
Narasumber : PlanetHijau.com

Selasa, 18 Desember 2012

Kata mutiara Mahfuzot dan Syair abu nawas lengkap (bag V)
81. كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلاَّ الأَدَبَ
Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.

82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ

Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.

83. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ تَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ

Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan budak) cukuplah dengan isyarat.

84. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ

Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah meperhatikan siapa yang mengatakan.

85. الحَسُوْدُ لاَ يَسُوْدُ

Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.

86. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا

Tiap-tiap pekerjaan itu dengan penyelesaiannya.

87. إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ

            Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga,
 tapi aku tidak kuat dalam neraka.

     فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ

            Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku,
sesungguhnya engkau  Maha Pengampun dosa yang besar.

     ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ

            Dosaku bagaikan bilangan pasir,
maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.

      وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ

            Umurku ini setiap hari berkurang,
sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.

       إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ

            Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu ‘
dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.

     فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ

            Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

Demikianlah Kata mutiara Mahfuzot dan Syair abu nawas lengkap (bag V), Semoga dapat Bermanfaat!


Source: Belajar Bahasa Arab Online @ http://berbahasa-arab.blogspot.com/2012/06/kata-mutiara-mahfuzot-dan-syair-abu.html#ixzz2FP2koXjB